Belakangan ini, Obsessive Corbuzier’s Diet (OCD) mendadak populer.
Diet yang dikenalkan mentalis Deddy Corbuzier ini banyak ditiru
masyarakat Indonesia. Berbagai testimoni soal keberhasilan turut
menyertai, namun kontra juga ramai diserukan.
Lain di Indonesia, Huffington Post merilis daftar pola diet yang paling banyak dicari orang melalui Google, berikut daftar teratasnya yang dikutip dari kapsulbioenergi.com
1. Diet paleo
Diet paleo menempati posisi tertinggi pola diet paling dicari 2013. Disebut juga Pola Caveman atau Stone Age Diet, resep sehatnya bisa diakses melalui blog Nom Nom Paleo dan Paleo OMG.
Diet paleo menempati posisi tertinggi pola diet paling dicari 2013. Disebut juga Pola Caveman atau Stone Age Diet, resep sehatnya bisa diakses melalui blog Nom Nom Paleo dan Paleo OMG.
Keberadaannya memang masih dipedebatkan, apakah makan dengan pola seperti nenek moyang prasejarah merupakan pola diet yang baik? Yang jelas, pelajaran yang bisa kita ambil dari Paleo adalah menghindari makanan yang terbuat dari gula halus, bersama dengan tepung dan daging olahan.
2. Juice Cleanse Diet
Diurutan kedua, diet yang paling banyak dicari adalah Juice Cleanse Diet. Yakni, diet yang mensyaratkan penganutnya untuk tidak mengonsumsi apa-apa selain buah dan sayuran yang dijus, selama 3-14 hari.
Diurutan kedua, diet yang paling banyak dicari adalah Juice Cleanse Diet. Yakni, diet yang mensyaratkan penganutnya untuk tidak mengonsumsi apa-apa selain buah dan sayuran yang dijus, selama 3-14 hari.
3. Diet Mediterania
Selama beberapa tahun terakhir, diet Mediterania dipromosikan sebagai diet jantung sehat dan panjang umur. Diet ini menekankan pada konsumsi lemak tak jenuh, buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Selama beberapa tahun terakhir, diet Mediterania dipromosikan sebagai diet jantung sehat dan panjang umur. Diet ini menekankan pada konsumsi lemak tak jenuh, buah-buahan segar, sayuran, kacang-kacangan, dan biji-bijian.
Diet ini diadaptasi dari kebiasaan makan tradisional orang-orang Yunani, Spanyol, Italia, dan negara-negara dengan budaya mediterania lainnya. Sebuah studi yang diterbitkan dalam Annals of Internal Medicine menunjukkan bahwa diet ini dikaitkan dengan peningkatan kesehatan bagi lebih dari 10.000 wanita paruh baya yang berpartisipasi mengikutinya.
4. Master Cleanse Diet
Meski diet ini menempati urutan keempat yang paling banyak dicari, diet ini banyak dihindari karena orang harus menggunakan jus lemon sebagai detoksifikasi. Diet ini juga menganjurkan program puasa dan tidak mengizinkan asupan makanan lainnya.
Meski diet ini menempati urutan keempat yang paling banyak dicari, diet ini banyak dihindari karena orang harus menggunakan jus lemon sebagai detoksifikasi. Diet ini juga menganjurkan program puasa dan tidak mengizinkan asupan makanan lainnya.
Meski telah ada sejak 50 tahun yang lalu, diet ini baru mulai populer setelah Beyonce mengumumkan penurunan berat badannya usai mengikuti program diet ini.
Para ahli gizi mengatakan, Master Cleanse Diet tak aman dilakukan karena tidak memenuhi standar pemenuhan nutrisi penting, seperti, kalori, vitamin, mineral, protein, karbohidrat, serat, dan lemak.
Selama puasa, Anda tidak hanya akan merasakan lapar tapi juga sakit kepala, kelelahan yang luar biasa, pusing, kelesuan, diare, mual, atau sembelit.
5. Diet Ketogenik
Pola diet ini awalnya diciptakan sebagai pengobatan epilepsi kronis. Ketogenik menekankan pada kualitas protein dan lemak yang tinggi dan menghindari setiap gula tambahan dan karbohidrat olahan. Porsi makan yang idealnya: 60 persen kalori dari lemak, 35 persen dari protein, dan 5 persen dari karbohidrat.
Pola diet ini awalnya diciptakan sebagai pengobatan epilepsi kronis. Ketogenik menekankan pada kualitas protein dan lemak yang tinggi dan menghindari setiap gula tambahan dan karbohidrat olahan. Porsi makan yang idealnya: 60 persen kalori dari lemak, 35 persen dari protein, dan 5 persen dari karbohidrat.
Tujuannya adalah membuat tubuh dalam keadaan lapar, kekurangan glukosa dari karbohidrat dan tubuh menghasilkan keton dalam hati. Senyawa ini memungkinkan tubuh untuk memproses lemak sebagai energi yang dapat menyebabkan penurunan berat badan.
Sebenarnya ini adalah terapi medis bukan pola diet. Bagi banyak orang, diet ketogenik dapat menyebabkan komplikasi, termasuk kolesterol tinggi dan sembelit kronis.