Pembahasan ini harus saya lakukan karena banyak tulisan yang saya lihat di google, ternyata di isi dengan tulisan merusak aqidah. Adapun pembahasan di dalam posting kali ini, saya tidak memaparkan banyak dalil, karena kawatir dalil yang di paparkan hanya menjadi bahan olok-olokkan.
Makna mengenal Alloh subhanahu wata'ala;
Jika kita mengetahui nama seseorang, apakah itu di sebut mengenal seseorang..? Jika kita mengetahui wujud atau bentuk dari seseorang, apakah kita di anggap sudah mengenal orang tersebut...? Semua jawabannya tentu tidak. Banyak orang yang mengaku mengenal dan mengaku akrab dengan seseorang, tetapi setiap sikapnya selalu membuat orang yang di anggap kenal tersebut selalu kecewa dan marah. Katanya kenal, katanya akrab, tetapi tidak pernah tau apa yang di inginkan dan apa yang tidak di inginkan oleh orang tersebut. Sehingga yang terjadi adalah orang tersebut selalu marah dan kecewa dengan sikap kita, dengan semua perbuatan kita.
Jadi makna mengenal Alloh subhanahu wata'ala dapat kita pahami yaitu, dengan mengenal dan mengetahui semua larangan dan semua perintah-Nya, dengan cara mempelajari kitab-kitab-Nya dan hadits rosululloh sebagai utusan-Nya. Dengan begitu, walaupun kita tidak mengenal bentuk dan wujud-Nya (*karena memang tidak di perbolehkan, cukup untuk di yakini, sebab Alloh berbeda dengan mahluknya) kita akan mendapat keridhoan-Nya bukan amarah-Nya.
Beberapa kesalahan fatal cara mengenal Alloh Subhanahu wata'ala;
Kebanyakkan orang berlebih-lebihan dalam beribadah, sampai tidak di sadari yang di lakukan adalah sebuah kekufuran terhadap Alloh subhanahu wata'ala. Termasuk berusaha mengenal Alloh dengan cara yang salah. Adapun di antara cara tersebut adalah :
- Menyamakan wujud Allah dengan mahluknya. Hal ini berbahaya karena wujud Alloh berbeda dengan wujud mahluk-Nya. Hal ini lah yang menjadi sebab kenapa kita di larang mempertanyakan tentang wujud Alloh, karena daya nalar manusia untuk membentuk sebuah wujud terbatas dengan wujud yang pernah di lihatnya di dunia saja. Seperti yang di gambarkan oleh agama lain dengan patung yang berwujud binatang di campur dengan wujud manusia. Jika kita meyakini Alloh seperti yang di gambarkan oleh akal kita, maka kita telah kufur, karena telah menyembah Tuhan yang wujudnya bukan seperti yang di gambarkan oleh akal kita. Oleh karena itu kita cukup untuk meyakini segala hal yang berhubungan dengan Alloh tanpa harus berusaha mencari tahu hingga membentuk sebuah gambaran di kepala kita.
- Mengartikan semua sifat Alloh dengan sifat mahluknya. Allah memang memiliki asma wa sifat, tetapi hanya untuk kita yakini sesuai teks yang tertera dalam dalil, tanpa berusaha merubah atau memaknai sesuai akal kita.
- Melakukan amalan pada tingkat tertentu, agar bisa mengenal Allah. Cara ini biasanya di lakukan oleh pemahaman tasawuf atau sufi. Saya tegaskan "BAHWA SUFI ATAU TASAWUF ITU BUKAN BERSUMBER DARI AJARAN ISLAM, DAN SAYA BERLEPAS DIRI DENGAN SEMUA AJARAN TASAWUF". Diantara kesesatan dan penyimpangan ajaran tasawuf adalah meyakini pada diri seseorang jika sudah mencapai tingkat tertentu bisa menyatu dengan Alloh. Bahkan firaun yang mengaku tuhan, dianggap sufi sejati, karena telah menyatu dengan tuhan. Padahal banyak ayat yang mencela firaun di dalam Al-Qur'an maupun hadits shohih. Bahkan jasad firaun di abadikan agar menjadi pelajaran untuk semua manusia agar tidak mengikuti firaun. Semua ajaran sufi atau tasawuf berdasarkan mimpi atau khurofat, yang tidak dapat di buktikan dan di uji keilmiahnya. Jikapun terdapat dalil maka dalil tersebut di potong, dan di fahami sesuai sekehendak hati mereka. Tahukah anda bagaimana cara menjadi seorang mursyid sufi (guru besar tasawuf)..? cukup dengan memanjangkan jenggot, berpakaian gamis, dan berbicara tidak menggunakan dalil tetapi menggunakan cerita-cerita aneh bin ajaib hasil dari karangan belaka. Kesesatan tasawuf tidak terangkat karena kebanyakkan yang di ajari adalah masalah cinta kepada Allah tetapi melampaui batas syar'i. Sedangkan yang benar di dalam jiwa seorang muslim harus ada rasa cinta, takut dan pengharapan kepada Alloh subhanahu wata'ala.
Kayakinan yang salah terhadap Alloh subhanahu wata'ala :
- Meyakini Alloh berada di mana-mana. Keyakinan ini sangat berbahaya karena banyak dalil yang menyebutkan bahwa Alloh berada di atas langit. Sebenarnya, yang ada di mana-mana di sekeliling kita, termasuklah diri kita sendiri ini ialah ilmu-Nya, dan bukanlah Allah subhanahu wata'ala itu sendiri yang berada di mana-mana. Ini telah diterangkan oleh Imam Malik bin Anas :"Allah berada di atas langit sedangkan ilmu-Nya di tiap-tiap tempat (di mana-mana), tidak tersembunyi sesuatupun dari-Nya"
- Meyakini Alloh menyatu dengan mahluk-Nya. Sekali lagi aqidah ini kebanyakan di temui dalam pemahaman tasawuf (maklum saya pernah ikut salah satu tarekat sufi atau tasawuf). Karena keyakinan yang satu ini sudah jelas kekufurannya maka tidak di jelaskan.