Entri yang Diunggulkan

5 Hewan Ahli Regenerasi

Pernah melihat cicak yang ekornya terputus, lalu bisa tumbuh kembali? Itulah yang disebut regenerasi. Ternyata di dunia ada jenis hewan la...

Senin, 20 Januari 2014

10 Terapi Kecantikan yang Ekstrem di Dunia

Banyak orang melakukan perawatan kecantikan agar bisa terlihat lebih muda atau bebas dari keriput. Bahkan jika hal itu memerlukan rasa sakit yang begitu berat atau hal-hal di luar kewajaran nalar. Berikut 10 Terapi Kecantikan yang unik seperti dikutip dari bagusseven.blogspot.com

1. Cream Siput


Kalian tahu apa yang baik untuk wajah? Lendir siput. Lendir siput tanah adalah rahasia untuk menghindari penuaan. Lendir siput juga disebut bisa menghilangkan bekas luka, menjadi sun block dan mencegah keriput.

2. Racun Ular


Ada ungkapan bahwa seseorang tidak benar-benar berkomitmen dengan kecantikan jika tidak menari dengan kematian. Bisa ular mungkin berbahaya, namun itu juga baik untuk wajah. Maksud baik untuk wajah adalah, bisa memicu otot di wajah sehingga tidak membentuk kerut.

3. Terapi Lintah


Terapi yang sering dilakukan wanita di usia pertengahan. Artis Demi Moore membayar ratusan lintah untuk menghisap darah di wajah. Namun lintah tersebut bukan lintah sembarangan karena telah dilatih sedemikian rupa secara medis.

4. Conditioner Dari Sperma Kerbau


Ingin rambut yang bersinar layaknya di iklan sampo? Sebagian orang percaya sperma kerbau bakal melembutkan rambut dan membuatnya lebih tebal. Produk tersebut dijual di salon dengan harga USD 85 sekali treatment.

5. Placenta Babi


Haus? Bagaimana dengan menggunakan plasenta babi untuk diminum. Orang yang menggunakan terapi ini percaya plasenta babi penuh dengan vitamin, nutrisi dan mineral yang baik untuk kecantikan. Terapi ini dilakukan oleh sebagian orang Jepang.

6. Terapi Tawon


Jika bisa ular terlalu berbahaya, bagaimana dengan racun lebah? Sengatan lebah disebut lebih baik untuk mengatasi keriput daripada suntikan. Kate Middleton disebut pernah melakukan perawatan tersebut sebelum menikah.

7. Terapi Urin


Terapi yang satu ini gratis. Terapi ini digunakan oleh Cleopatra, Julius Caesar dan banyak nama lain di sejarah. Mereka menggunakan air seni yang diimpor dari Portugal yang disebut lebih baik dari air seni biasa. Air seni tersebut lantas digunakan untuk berkumur.

8. Mentega


Di Ethiopia wanita menggunakan mentega dan mengoleskan di area kewanitaan. Belum cukup ekstrem, mereka lantas menggunakan api dan mengasapinya. Hal itu disebut bisa merapatkan area kewanitaan. Praktek ini biasanya dilakukan wanita yang telah melahirkan.

9. Jarum Terapi


Bagaimana rasanya ditusuk ratusan jarum di wajah? Rasanya seperti sakit ketika ditato dan begitu tidak nyaman. Namun jika orang melakukan ini, mereka bakal terlihat lebih muda. Harga yang ditawarkan dari terapi ini adalah USD 180.

10. Kotoran Paus


Ambergris atau kotoran paus digunakan di parfum kelas atas. Coba bayangkan jika ternyata apa yang kalian semprotkan dengan bangga dan terasa dingin serta fresh ternyata adalah sesuatu yang keluar dari paus.

Sejarah Kain Sarung


Sarung sudah lekat dengan ciri khas masyarakat muslim di Indonesia. Walau sesungguhnya pemakain sarung tak menunjuk pada identitas agama tertentu. Karena sarung juga digunakan oleh berbagai kalangan di berbagai suku yang ada.

Dalam pengertian busana internasional, sarung (sarong) berarti sepotong kain lebar yang pemakaiannya dibebatkan pada pinggang untuk menutup bagian bawah tubuh (pinggang ke bawah).

Kain sarung dibuat dari bermacam-macam bahan: katun, poliester, atau sutera. Penggunaan sarung sangat luas, untuk santai di rumah hingga pada penggunaan resmi seperti ibadah atau upacara perkawinan. Pada umumnya penggunaan kain sarung pada acara resmi terkait sebagai pelengkap baju daerah tertentu.

Menurut catatan sejarah, sarung berasal dari Yaman. Di negeri itu sarung biasa disebut futah. Sarung juga dikenal dengan nama izaar, wazaar atau ma’awis.Masyarakat di negara Oman menyebut sarung dengan nama wizaar. Orang Arab Saudi mengenalnya dengan nama izaar.

Penggunaan sarung telah meluas, tak hanya di Semenanjung Arab, namun juga mencapai Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, hingga Amerika dan Eropa. Sarung pertama kali masuk ke Indonesia pada abad ke 14, dibawa oleh para saudagar Arab dan Gujarat. Dalam perkembangan berikutnya, sarung di Indonesia identik dengan kebudayaan Islam.

”Tekstil merupakan industri pelopor di era Islam,” ungkap Ahmad Y al-Hassan dan Donald R Hill dalam bukunya bertajuk Islamic Technology: An Illustrated History seperti dilansir apakabardunia.com. Pada era itu, standar tekstil masyarakat Muslim di Semenajung Arab sangat tinggi. Tak heran, jika industri tekstil di era Islam memiliki pengaruh yang sangat besar terhadap Barat.

Dalam Ensiklopedia Britanica, disebutkan, sarung telah menjadi pakaian tradisonal masyarakat Yaman. Sarung diyakini telah diproduksi dan digunakan masyarakat tradisional Yaman sejak zaman dulu. Hingga kini, tradisi itu masih tetap melekat kuat. Bahkan, hingga saat ini, futah atau sarung Yaman menjadi salah satu oleh-oleh khas tradisional dari Yaman.

Orang-orang yang berkunjung ke Yaman biasanya tidak lupa membeli sarung sebagai buah tangan bagi para kerabatnya. Sarung awalnya digunakan suku badui yang tinggal di Yaman. Sarung dari Yaman itu berasal dari kain putih yang dicelupkan ke dalam neel yaitu bahan pewarna yang berwarna hitam. Sarung Yaman terdiri dari beberapa variasi, diantaranya model assafi, al-kada, dan annaqshah.

Sebenarnya di dunia Arab, sarung bukanlah pakaian yang diidentikkan untuk melakukan ibadah seperti sholat. Bahkan di Mesir sarung dianggap tidak pantas dipakai ke masjid maupun untuk keperluan menghadiri acara-acara formal dan penting lainnya. Di Mesir, sarung berfungsi sebagai baju tidur yang hanya dipakai saat di kamar tidur.

Di Indonesia, sarung menjadi salah satu pakaian kehormatan dan menunjukkan nilai kesopanan yang tinggi. Tak heran jika sebagian masyarakat Indonesia sering mengenakan sarung untuk sholat di masjid. Laki-laki mengenakan atasan baju koko dan bawahan sarung untuk sholat, begitu pula wanita mengenakan atasan mukena dan bawahan sarung untuk sholat.

Identitas bangsa saat jaman perang

Pada zaman penjajahan Belanda, sarung identik dengan perjuangan melawan budaya barat yang dibawa para penjajah.

Para santri di zaman kolonial Belanda menggunakan sarung sebagai simbol perlawanan terhadap budaya Barat yang dibawa kaum penjajah. Kaum santri merupakan masyarakat yang paling konsisten menggunakan sarung di mana kaum nasionalis abangan telah hampir meninggalkan sarung.

Sikap konsisten penggunaan sarung juga dijalankan oleh salah seorang pejuang Muslim Nusantara yakni KH Abdul Wahab Chasbullah, seorang tokoh sentral di Nahdhatul Ulama (NU).
Suatu ketika, Abdul Wahab pernah diundang Presiden Soekarno. Protokol kepresidenan memintanya untuk berpakaian lengkap dengan jas dan dasi. Namun, saat menghadiri upacara kenegaraan, ia datang menggunakan jas tetapi bawahannya sarung. Padahal biasanya orang mengenakan jas dilengkapi dengan celana panjang.

Sebagai seorang pejuang yang sudah berkali-kali terjun langsung bertempur melawan penjajah Belanda dan Jepang, Abdul Wahab tetap konsisten menggunakan sarung sebagai simbol perlawanannya terhadap budaya Barat. Ia ingin menunjukkan harkat dan martabat bangsanya di hadapan para penjajah.

Ciri khas sarung Indonesia

Yang membedakan sarung Indonesia dengan sarung negara lain adalah sarung yang terbuat dari kain tenun, songket, dan tapis. Masing-masing jenis bahan sarung tersebut berasal dari daerah yang berbeda di Indonesia.

Bahan yang terbuat dari tenun, lebih dikenal berasal dari area Indonesia Timur seperti Nusa Tenggara Barat, Nusat Tenggara Timur, Sulawesi, dan Bali. Sedangkan songket, sangat identik dengan ciri khas adat Minangkabau dan Palembang. Sementara tapis, kita mengenal bahan ini berasal dari Lampung.

Sarung tradisional tidak bermotif kotak-kotak. Sarung yang terbuat dari tenun, diciptakan paling sederhana. Cenderung lebih bermain warna, dibanding motif yang ‘ramai’. Sedangkan tapis dan songket, sekilas akan terlihat sama.

Hanya, motif tapis memiliki unsur alam, seperti flora dan fauna. Sedangkan motif songket, terlihat lebih meriah dengan motif yang mengisi seluruh isi bahan. Ada kesamaan diantara tapis dan songket, yaitu keduanya terbuat dari benang emas dan perak.

Mengapa motif sarung kotak-kotak?

Nilai filosofis motif sarung kotak-kotak mengartikan, setiap melangkah baik ke kanan, kiri, atas ataupun bawah, akan ada konsekuensinya. Lihat gradasi bermotif papan catur seperti sarung bali. Saat kita berada di titik putih, melangkah ke manapun, perbedaan menghadang.

Sedangkan cara amannya adalah melangkah secara gontai ke arah diagonal. Dampaknya, bukannya maju ke depan malahan menjauhi target. Jadi orang yang berani menghadang cobaan adalah orang yang akan cepat menuai harapannya.

Minggu, 19 Januari 2014

Penulis Novel Pertama di Dunia


Novel, cerita panjang yang ditulis dalam satu buku tebal dan biasanya terbagi dalam beberapa bab. Walau ada novel yang berlatar kisah nyata, namun seringkali penuh balutan fiksi prosa yang imajinatif dan ditulis secara naratif.

Dari jumlah novel di dunia yang kini sudah jutaan, kira-kira novel apa yang pertama kali ada di dunia dan siapa penulisnya?

Dikutip dari apakabardunia.com, ternyata penulis novel pertama kali adalah seorang wanita Jepang bernama Murasaki Shikibu. Konon, nama tersebut hanyalah nama samaran. Jadi masih misteri, siapa nama sebenarnya? Yang tercatat dalam literatur sejarah, hanya diketahui Murasaki lahir sekitar tahun 973 dari keluarga yang cukup terpandang di Jepang, yaitu keturunan bupati pertama di Fujiwara.

Ia dikenal sebagai perempuan yang cerdas. Tahun 998 ia menikah dan kemudian memiliki anak perempuan. Tetapi tak lama kemudian, tepatnya tahun 1001, suaminya meninggal dunia. Beberapa tahun setelahnya, ia dipanggil untuk bekerja sebagai dayang di Istana Heian karena kemampuan menulisnya dan pemikirannya yang cerdas.

Novel yang ia tulis sendiri berjudul “Genji Monogatari”, yang dalam bahasa Inggris berarti “The Tales of Genji” dan dalam bahasa Indonesia “Hikayat Genji”. Novel ini memiliki 54 bab dengan total 1000 halaman.


Ia menulis novel ini sebelum dia dipanggil untuk bekerja di istana, bahkan ada beberapa pihak yang memperkirakan ia mulai menulis sejak sebelum kematian suaminya. Sesuai judulnya, novel ini menceritakan tentang kisah Pangeran Genji. Novel ini ditulis dengan tata bahasa yang cukup rumit, bahkan bagi orang Jepang sekalipun. 

Ditambah lagi, pada zaman itu karya sastra tidak diperbolehkan mencantumkan nama dalam ceritanya, sehingga harus menggunakan nama sebutan atau gelar. Hal ini membuat para ahli bahasa harus mempelajari tata bahasa yang digunakan dalam novel tersebut.

Novel tersebut selain merupakan novel pertama di dunia juga merupakan novel ber-genre roman pertama di dunia. Saat ini, “Genji Monogatari” sudah diterjemahkan ke dalam berbagai bahasa dan juga dipentaskan di berbagai kesempatan. Tidak banyak yang diketahui tentang kehidupan Murasaki Shikibu setelah menulis novel ini. Namun ia juga memiliki karya lain berupa buku hariannya yang diterbitkan serta kumpulan puisi.

Sejarah Baju Koko


Istilah Baju Koko sangat identik dengan busana muslim yang lazim digunakan oleh pria muslim di Indonesia. Trend menggunakan baju koko bagi pria muslim seakan sudah menjadi  keharusan ketika mengikuti kegiatan-kegiatan keagamaan besar ataupun hanya sekedar digunakan untuk pergi beribadah ke mesjid.

Menurut Pengamat Budaya Tionghoa peranakan, seperti dilansir apakabardunia.com, David Kwa, baju yang sekarang dikenal dengan baju koko tersebut sebenarnya turun temurun dari baju masyarakat China bernama “Tui-Khim”.

Di kalangan warga Betawi, baju Tui-Khim dipakai dan dikenal dengan sebutan baju Tikim. Baju Tui-Khim modelnya seperti baju koko, bukaan di tengah dengan lima kancing. Pada masyarakat Betawi, paduan baju ini biasanya celana batik. Mungkin di antara Anda masih ada yang ingat setelan almarhum Benjamin S di sinetron Si Doel Anak Sekolahan? Nah, kira-kira seperti itulah baju koko yang dipadu dengan celana batik, khas Betawi.

Hingga awal abad ke-20, pria Tionghoa di Indonesia masih mengenakan kostum Tui-Khim dan celana komprang atau longgar untuk kegiatan sehari-hari.

Lalu, bagaimana bisa baju tui-khim menjadi baju koko seperti yang kita kenal sekarang? Remy Sylado, budayawan, menjelaskan bahwa biasanya yang memakai baju tui-khim di masa itu adalah engkoh-engkoh. Dieja dalam Bahasa Indonesia jadinya Koko. Jadilah “Baju Koko”.

Pendapat serupa juga dikemukakan JJ Rizal. Sejarah kemunculan baju koko di Indonesia sangat erat kaitannya dengan adat masyarakat Tionghoa yang berbaur dengan penduduk pribumi sehingga banyak diadaptasi oleh berbagai suku di nusantara. 

Dipercaya bahwa desain awal baju koko yang kita kenal sekarang ini berasal dari adanya kebiasaan pria Tionghoa yang menggunakan baju Tui khim yang merupakan pakaian yang lazim dipakai pada masa tersebut.

Akibat adanya akulturasi budaya antar kebudayaan Tionghoa dan masyarakat pribumi, lambat laun banyak pria di daerah betawi yang mengadaptasi baju yang kerap disebut baju Tikim ini yang dipadukan dengan celana komprong sehingga lama kelamaan menjadi pakaian keseharian yang sering digunakan ketika itu. Banyak pula pendapat budayawan yang memiliki opini bahwa sejarah nama baju Koko berasal dari sebutan “engkoh-engkoh” yang merupakan nama panggilan bagi pria Tionghoa.

Setelah melewati masa yang panjang serta kian terbukanya pandangan masyarakat dalam menerima akulturasi kebudayaan asing, pada era tahun 1990-an berbagai unsur Islam mulai mendapat ruang dalam struktur Negara dan ruang publik hingga sekarang.

Baju Takwa

Di beberapa daerah dan kalangan masyarakat, ada yang menyebut baju koko ini sebagai baju takwa. Padahal, sebenarnya kedua jenis baju ini berbeda. Baju takwa tidak diadopsi dari baju thui-kim, melainkan hasil modifikasi dari baju tradisional Jawa, yaitu Surjan. Surjan adalah salah satu pakaian adat Jawa yang dipakai pria sehari-hari.

Pakaian jenis ini juga bisa dipakai untuk menghadiri upacara-upacara resmi adat Jawa dengan dilengkapi blangkon dan bebetan. Biasanya, motifnya berupa garis-garis vertikal berwarna cokelat muda dan cokelat tua. Sudah mulai terbayang, kan? Baju Surjan versi aslinya ini masih banyak ditemui di Pasa Bringharjo, Yogyakarta, atau Pasar Klewer, Solo, atau di pasar suvenir di kawasan wisata lainnya di Jawa Tengah dan Jawa Timur.

Sunan Kalijaga yang pertama kali memodifikasi surjan menjadi “baju takwa”. Dari sembilan wali, hanya beliau yang pakaiannya berbeda. Sunan Kalijaga tidak menggunakan jubah dan sorban. Akan tetapi, merancang bajunya sendiri yang disebut “Baju Takwa”, dari baju Surjan. Baju surjan biasanya berlengan pendek, sedangkan oleh Sunan Kalijaga baju tersebut dijadikan lengan panjang.

10 Mitos yang Dipercaya oleh Bangsa Afrika


Afrika penuh dengan cerita berbau mistik, di luar jangkauan akal. Ilmu hitam voodoo yang melegenda datang dari benua kulit berwarna ini. Dan masih banyak lagi mitos yang menyebar di benua dengan lebih dari 1000 bahasa ini. Berikut 10 daftarnya seperti dikutip dari apakabardunia.com

1. Huveane

Huveane menempati peran penting dalam legenda masyarakat Afrika. Sebagian besar menganggapnya sebagai manusia pertama, sementara kaum Basotho dan Bavenda di Afrika Selatan percaya bahwa Huveane sebagai pencipta.

Disebutkan, setelah menciptakan bumi Huveane sangat mengagumi hasil karyanya. Saat itu manusia ciptaannya pun mulai belajar banyak hal tentang burung dan lebah. Suara itu semua terlalu bising bagi Huveane. Akhirnya sang dewa membuat tangga dan pulang ke surga. Setiap melangkah naik, dihapusnya setiap anak tangga yang dilewati sehingga manusia tak bisa menyusul ke surga.

2. Kaang


Kalau kamu pernah nonton film The Gods Must Be Crazy pasti ingat dengan tokoh utama yang polos dan lucu. Itu adalah gambaran suku Bushmen, penduduk nomaden di Afrika yang terkenal ahli menemukan sumber air di tengah padang tandus.

Mereka mempercayai Kaang sebagai dewa tertinggi, pencipta kehidupan sekaligus penghukum ketika dunia penuh dengan pembangkangan. Meskipun sang Maha Dewa ini tinggal di langit, rohnya dapat terlihat pada setiap mahluk hidup.

Dikisahkan, istri Kaang melahirkan Eland (antelop Afrika). Rupanya tanpa sengaja kedua putra Kaang yang lain membunuhnya. Kaang pun menuntut agar darah Eland direbus lalu disebar ke permukaan bumi. Inilah awal penciptaan antelop dan berbagai hewan lainnya. Dan dengan cara ini Kaang memberi sumber makanan bagi manusia.

3. Adu Ogyinae


Menurut mitos bangsa Akan, semua manusia awalnya hidup di dalam bumi. Suatu hari, cacing besar membuat lubang ke atas. Tujuh pria, lima wanita, seekor leopard, dan seekor anjing merangkak ke luar. Melihat keaadan bumi, mereka menjadi ketakutan.

Adu Ogyinae – lelaki pertama yang sampai di permukaan bumi – justru melihat banyak keajaiban di atas bumi. Ia pun menenangkan mereka semua, lalu membagi kelompok itu dengan tugas masing-masing. Ia mengatur pembangunan tempat tinggal mereka. Saat menebang pohon, ia tertimpa dan mati.
 
4. The Biloko


Biloko adalah kurcaci jahat yang ada dalam mitos penduduk Zaire. Menurut legenda, Biloko adalah roh leluhur yang mendendam terhadap manusia. Mereka mendiami hutan dan tinggal di lubang-lubang pohon. Bila kaum wanita melihat mereka bisa langsung pingsan di tempat. Jadi hanya para pemburu pemberani yang bisa masuk hutan.

Biloko digambarkan memiliki cakar panjang yang tajam, bergigi runcing dan bisa menelan orang dalam keadaan utuh.

5. Nyaminyami


Nyaminyami adalah mahluk legenda berupa naga yang diyakini ada di Sungai Zambezi. Ada sebuah kisah aneh saat bendungan Kariba mulai dibangun tahun 1956. Rakyat Batonga mendiami lokasi proyek dan mereka yakin Nyaminyami akan marah.

Setahun setelah proyek dimulai, tiba-tiba banjir besar melanda dan menewaskan banyak pekerja. Bendungan yang sudah dibuat pun hancur. Para pekerja yang tewas hilang. Tim SAR tak bisa menemukan mereka. Lalu para tetua suku dipanggil. Mereka menerangkan soal kemarahan Nyaminyami dan harus memberinya tumbal. Akhirnya anak sapi disembelih dan dilarungkan di atas sungai. Keesokan harinya, mayat para pekerja muncul. Bendungan itu sendiri baru selesai pada tahun 1977.

6. Kuda Nil


Loh, kuda nil masuk daftar? Ya. Mamalia besar ini juga punya peran penting bagi rakyat Afrika. Di jaman Mesir kuno, kuda nil betina disembah sebagai Tawaret, dewi kesuburan. Sementara orang Ronga di Mozambik memiliki legenda, mereka akan menitipkan anak-anak mereka pada kuda nil betina dari musuh. Setiap malam, induk kuda nil akan muncul dan menyusui anak-anak suku Ronga.

Kuda nil jantan punya legenda berbeda. Dikisahkan, seorang pahlawan Fara Maka menjumpai kuda nil memakan habis tanaman di ladangnya. Lalu Fara Maka melemparkan berbagai jenis tombak dan mengirim anjing hitam menyerbu kuda nil tersebut. Namun tak dipedulikan dan tetap asik merusak ladang Fara Maka. Hingga akhirnya istrinya mengucapkan mantra, barulah Fara Maka dapat membunuhnya.

7. Kalunga


Rakyat Angola punya mitos tentang kematian yang agak absurd, namun cerita berikut ini berkesimpulan bahwa orang yang sudah mati tak bisa bangkit kembali.

Syahdan, Kepala suku Kitamba bersedih dengan kematian istrinya. Ia menitahkan rakyatnya untuk berpuasa makan dan bicara sampai istrinya bisa hidup lagi. Ia juga meminta dukun sakti untuk pergi ke dunia orang mati (disebut Kalunga) bertemu ratu penguasa mengambil obat untuk istrinya.

Sang dukun dan anaknya turun ke Kalunga dan bertemu dengan sang ratu kematian. Sang dukun juga melihat roh kepala suku diikiat dengan rantai. Ini berarti tak lama lagi waktu kematian untuk kepala suku akan tiba.

Ratu Kalunga menyuruh sang dukun dan anaknya kembali ke ‘dunia atas’ dan menjaga rahasia tentang nasib kepala suku. Jika tidak, ia dan anaknya harus menetap di dunia orang mati. Karena, siapa pun yang masuk ke Kalunga tak akan pernah bisa kembali.

8. Anansi


Di wilayah Afrika Barat, Anansi dikenal sebagai dewa penipu. Bentuknya seperti laba-laba. Tujuan dewa ini ingin membuat manusia bodoh dan terlibat dalam segala perbuatan jahat. Guna mencapai niatnya, Anansi menimbun semua kebijaksanaan di dunia ke dalam pot. Kemudian ia berupaya menyembunyikannya di atas pohon. Anansi mendorong pot ke atas pohon tapi selalu gagal.

Putra Anansi melihat hal ini dan memberi saran agar pot diikat di tubuh ayahnya agar gampang memanjat pohon. Anansi mengikuti saran anaknya, dan memang berhasil naik dengan mudah. Sayang, ia terpeleset dan jatuh. Kebijaksanaan di dalam pot pun berhamburan di atas tanah. Di saat yang sama, hujan turun dan menghanyutkan kebijaksanaan ke sungai hingga terus ke laut. Akhirnya semua orang dunia kembali memperoleh kebijaksanaan.
 
9. Mudjadji


Suku Lovedu dari Mpumalanga, Afrika Selatan mempercayai keberadaan ratu hujan, Mudjadji. Ratu ini diyakini dapat mengirim badai untuk menghancurkan musuh suku Lovedu, sekaligus memberi berkat bagi rakyat Lovedu dan sekutu mereka.

Setiap tahun, kekuasaan ratu hujan dirayakan dengan upacara ritual di Ga-Modjadji. Saat itu, sang ratu diharapkan mau bunuh diri dengan racun saat mencapai usia 60. Dan, semua ramuan pembuat hujan serta mantra-mantra akan dirahasikan sampai saatnya ada ratu baru sebagai penerus Mudjadji.

10. Kebra Nagast


Kebra Nagast – disebut juga Kebra Negast merupakan kitab yang sangat suci bagi penduduk Ethiopia. Karenanya, orang Ethiopia sangat percaya bahwa mereka merupakan keturunan dari Solomon (Salomo atau Sulaiman) dengan Ratu Makeda.

Ratu Makeda disebutkan sebagai Ratu Sheba dalam Perjanjian Lama, atau Ratu Bilqis dalam Al Quran. Semua kitab suci tersebut memang menceritakan pertemuan sang ratu dengan Raja Solomon, penguasa Istrael. Namun, hanya Kebra Nagast yang menulis riwayat dihasilkannya orang-orang Ethiopia sebagai hasil perkawinan raja dan ratu ini.

Konon, Raja Solomon mengundang Ratu Makeda ke istananya. Pesta jamuan pun diadakan. Secara sengaja Raja Solomon menghidangkan semua masakan beraroma pedas. Setelah pesta usai, Ratu Makeda yang bermalam di istana Solomon memohon agar sang raja tak melakukan apa pun pada tubuhnya. Raja Solomon berjanji dengan syarat, Makeda tak boleh mengambil apa pun yang ada di dalam istana.

Akibat makanan pedas selama jamuan, saat tengah malam Ratu Makeda merasa haus dan ia pun meraih air minum yang sengaja ditempatkan oleh pesuruh raja di dekat tempat tidurnya. Tak lama, Raja Solomon muncul dan mengingatkan janjinya. Akibat sumpah sebelumnya, maka raja Israel ini bisa melakukan apa pun yang dikehendaki, dan itulah asal-muasal lahirnya keturunan yang menjadi bangsa Ethiopia.

Fakta Menarik tentang Hula Hoop


Hula hoop, permainan menggunakan alat seperti gelang besar dan diputar sambil badan bergoyang mengikuti gerakannya agar tak jatuh, sudah dikenal banyak orang. Selain digemari anak-anak, hula hoop makin populer sebagai alat olah raga pelangsing tubuh.

Namun, tahukah kalian asal-muasalnya, mengapa disebut hula hoop dan bagaimana kisahnya hingga begitu mendunia? 6 fakta di bawah ini akan menjawabnya seperti dikutip dari apakabardunia.com

1.Hula hoop adalah mainan berbentuk yang berputar di sekitar pinggang, tungkai atau leher. Hulahop untuk anak-anak umumnya berukuran diameter sekitar 28 inci, dan untuk orang-orang dewasa sekitar 80 inci. Bahan tradisional pembuat hulahop ini biasanya adalah semak dedalu, rotan, ranting anggur dan rerumputan kaku. Sekarang biasanya terbuat dari pipa plastik.

2.Konon menurut penelitian para ahli hula hoop adalah permainan anak-anak yang sudah berasal dari ribuan tahun yang lalu. Anak-anak yang berasal dari Mesir kuno bahkan dari Yunani kuno telah bermain dengan menggunakan hulahop sejak 3000 tahun yang lalu. Suku Indian di Amerika juga telah memakai hulahop sebagai permainan anak-anak yang dapat menguji ketepatan memanah dan menombak sasaran. Pada kemudian hari, hulahop mulai banyak digunakan oleh orang dewasa untuk menjaga tubuh agar selalu bugar.

3.Hula hoop terdiri dari kata hula yang berasal dari para pelaut yang mengunjungi Hawaii. Pemakaian kata hula dikarenakan para pelaut itu melihat bahwa terdapat kesamaan dari tarian hula-hula yang berasal dari Hawaii dengan cara bermain hulahop sendiri.

4.Pada awalnya hula hoop dibuat dari rotan atau kayu. Karena adanya perkembangan jaman, pada tahun 1957, dibuatlah hulahop pertama yang terbuat dari plastik. Hulahop jenis ini banyak disukai dan langsung sukses bahkan hanya dalam beberapa bulan saja hulahop dari plastik ini dapat terjual hingga 100 juta buah.

5.Pada tahun 1957, sebuah perusahaan Australia mulai membuat ring dari kayu untuk dijual di toko-toko eceran. Alat ini menarik perhatian Wham-0, sebuah bibit perusahaan mainan dari California. Richard P. Knerr dan Arthur K. Melin, dari Wham-O, mulai memproduksi ring dari bahan plastik dalam berbagai warna-warna cerah.

Knerr dan Melin dipromosikan selama berbulan-bulan pada tahun 1958 di sebuah taman bermain di selatan California di mana mereka akan melakukan demonstrasi dan memberikan ring secara cuma-cuma agar anak-anak dapat belajar dan bermain.

Ketekunan mereka membuat ”Hulahop” menjadi sebuah trend terbesar di negara-negara seluruh dunia yang pernah ada. Dua puluh lima juta item telah terjual dalam empat bulan! ”The Hulahop” diperkenalkan pada tahun 1958 dan membuat kedua orang itu menjadi sangat kaya.

6.Hulahop telah berkembang dari sekedar permainan anak-anak saja kemudian menjadi alat olahraga. Hulahop mulai dipertandingkan secara resmi. Dalam perlombaan ini, para peserta dinilai berdasarkan penampilan mereka. Penampilan ini dibagi menjadi gaya bebas dan gaya wajib.

5 Peraturan Unik di Dunia Saat Wisata

Di negara-negara 4 musim, musim panas adalah saatnya berlibur. Tempat-tempat wisata menjadi lebih ramai dari biasanya. Untuk menjaga kelestarian dan ketertiban, terkadang terciptalah peraturan aneh dari pemerintah setempat.

Berikut 5 peraturan unik di dunia dikutip dari apakabardunia.com. Bila kalian berniat mengunjungi tempat-tempat ini sebaiknya perhatikan betul agar gak kena denda.

1. Portugal – Dilarang pipis di laut


Peraturan ini terbilang konyol dan unik. Pemerintah melarang orang buang air kecil di perairan laut Portugal. Jika ada wisatawan yang ketahuan melakukannya, siap-siap untuk ditindak pidana. Tujuan sebenarnya baik, yakni untuk menjaga kebersihan pantai dan membuat orang lain serta masyarakat setempat nyaman bermain di pantai.

2. Venesia, Italia – Dilarang memberi makan merpati


Di taman kota atau sepanjang jalan Venesia banyak terdapat burung merpati yang terbang bebas. Tapi ingat, jangan coba-coba memberi mereka makan. Pemerintah setempat sangat resah dengan kotoran burung merpati yang ada di jalanan atau bangunan. Oleh sebab itu, denda pun menanti bagi wisatawan yang kedapatan memberi makan burung merpati.

3. Athena, Yunani – Dilarang memakai sepatu high heels


Bagi wisatawan wanita yang gemar memakai sepatu high heels, siap-siap untuk melepasnya saat melancong ke Yunani. Pemerintah setempat melarang keras wanita yang memakai sepatu tersebut saat datang ke destinasi bersejarah, seperti situs-situs kuno di Athena.
Mengapa? Karena sepatu high heels dianggap dapat merusak lantai-lantai pada bangunan-bangunan bersejarah di sana.

4. Swiss – Dilarang menyiram toilet setelah pukul 22.00


Di balik kecantikan Pegunungan Alpen dan Danau Interlaken, Swiss ternyata punya peraturan aneh. Betapa tidak, beberapa apertemen dan penginapan di Swiss melarang wisatawan untuk menyiram toilet setelah pukul 22.00 waktu setempat.

Tak hanya itu, mereka juga melarang wisatawan untuk tidak buang air kecil sambil berdiri setelah pukul 22.00. Mungkin alasannya, bunyi air di toilet saat larut malam dapat menganggu kenyamanan tidur orang lain.

5. Alabama, AS – Diizinkan menutup mata saat menyetir


Ada peraturan aneh di Alabama, negara bagian As yang berada di selatan. Di sana meyarakat dan para wisatawan diperbolehkan menyetir kendaraan dengan mata tertutup. Soal ini, Telegraph pernah menulisnya. Peraturan itu diangap berlebihan tapi benar adanya.

resep donat empuk ala dunkin donut resep kue cubit coklat enak dan sederhana resep donat kentang empuk lembut dan enak resep es krim goreng coklat kriuk mudah dan sederhana resep es krim coklat lembut resep bolu karamel panggang sarang semut